BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 31 Maret 2010

Aku Hidup Untuk Kedua Kalinya

Waktu tak terasa cepat aku berada ditempat itu, tapi aku merasa kalau aku berada disitu belum sampai satu hari. Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang memanggil aku dan akupun mencari suara itu. Akupun berdiri dan meninggalkan tempat duduk dan kaki aku melangkah satu demi satu langkah kaki aku terus menerus menjauh dari tempat duduk aku. Semakin aku melangkah, semakin suara itu dekat kepada aku tapi sesosok orang tak ada disitu, akupun bingung dan cemas dengan hati yang kacau. Tak kuat hati aku dengan suasana seperti itu, akupun meneteskan airmata dengan perasaan yang kacau. Suara apakah ini yang aku dengar. Tiba-tiba seseorang yang dibelakang aku memeluk aku dengan erat, peluk eratnya begitu hangat aku rasakan. Sudah lama aku tak pernah merasakan pelukan sehangat itu, dengan pelukan itu hati aku menjadi tenang padahal semula hati aku kacau dan bingung. Aku penasaran, siapa yang memeluk aku dengan begitu hangatnya, akupun melihat orang yang ada dibelakang aku, dan yang aku lihat orang yang memeluk aku itu teryata dia adalah kakak aku. Akupun begitu sangat terkejut, kenapa dia bisa bersama aku. Sikapnya tak beda jauh untuk sebelumnya, dia tak berkata apapun kecuali kata”Pulanglah”.Aku tak tahu kenapa yang semula aku tak ingin pulang dan ingin bersama kakak aku tapi tiba-tiba aku pun ingin pulang setelah mendengar suara itu, suara yang panggil aku seolah-olah ingin aku disampingnya. Dengan keinginan seperti itu, aku ingin ingin pulang.Waktu sudah berlalu selama satu bulan, aku terbaring tak berdaya di rumah sakit, aku tak tau berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya rumah sakit dan biaya obatnya. Yang sedang menunggu aku saat ini adalah ibu, kak dhieka dan ayahnya dhieka serta kak vita ( yang mencintai kakak Joe ). Disitu aku mendengar suara rintihan kak vita yang merasa sangat bersalah,” Gyet, cepatlah bangun kak joe sedang menanti kamu untuk kamu temani, dia sudah terlalu lama menunggu kamu sadar.” Itulah ucapan yang diucapkan oleh kak vita. Akupun langsung meneteskan airmata dengan keadaan terbaring tak berdaya. Kak vita pun berkata,” janganlah kau sedih, cepat bangunlah.” Aku pun meminta dan memohon kepada Tuhan :Tuhan…aku meminta kepada-Mu, sembuhkanlah aku jika aku memang ditakdirkan sembuh tapi jika aku Kau panggil, aku rela Tuhan.Tuhan…Kau maha segalanya. Berikanlah Mukjizat kepada aku, Ulurkan cahaya lewat tangan-Mu Tuhan, Amien.Setelah aku mengucapkan permohonan itu kepada-Nya didalam hati aku, kemudian aku mengucapakan doa. Tak lama beberapa menit kemudian setelah aku mengucapkan doa, tiba-tiba cahaya putih yang terang benderang seolah-olah menjemput aku. Cahaya itu semakin lama semakin dekat kepada aku. Dan akhirnya akupun ada didalam cahaya putih itu. Ketika aku merasa cahaya putih itu jauh dari aku dan merasa gelap, akhirnya aku bukalah mata aku. Dan yang aku lihat saat ituPertama aku melihat kakak Dhieka kemudian Ibu, ayah dan paman. Dan akupun langsung menanyakan kak joe.“Kak Joe, dimana ya…” Tanya aku“ Istirahat dulu, kamu kan baru sembuh dari koma.” Jawab kak dhieka“ Tolong kasih tau…dimana kak Joe sekarang, kenapa dia tak ada disini.” Tanya aku sekali lagitapi mereka semuanya tak satupun menjawab pertanyaan aku, dan akupun tak henti-hentinya menanyakan tentang kak Joe.“ kak Joe mana bu…..” Tanya aku“Kenapa kalian diam semua, kenapa tak ada yang jawab pertanyaan aku.” Tanya aku“ Kak joe sekarang ada di…………..”jawab dhieka dengan nada yang pelan dan cemas“Ada dimana……tolong kasih tau, Dia baik-baik aja kan.” Tanya aku lagiTiba-tiba seorang suster dan dokter datang ke kamar rawat aku. Dan akupun juga menanyakan tentang kak Joe tapi mereka juga diam sama seperti mereka. Dan satu jawaban yang aku dapat dari seorang dokter yaitu kamu harus istirahat. Dengan perkataan seperti itu, akupun langsung seketika mengeluarkan kata semacam ancaman.“ aku tak kan istirahat sebelum aku tau dimana kak Joe sekarang.” Celoteh akuTiba-tiba ayah aku bilang sesuatu yang menurut aku begitu sangat aneh untuk didengar.“Bu, kita harus kasih tau dimana Joe sekarang, kita tak bisa seperti ini selamanya, cepat atau lambat dia akan tau.” Celoteh ayah“ Emangnya kak Joe kemana yah..!” Tanya aku“ Gyet kamu yang sabar ya…..kak Joe sudah tenang disisi tuhan.” Jawab ayah“ Maksudnya..Kak Joe sudah meninggal.” Jawab aku“ Kamu yang sabar ya gyet….” Jawab dhieka“Gak mungkin kalau kak joe ninggalin aku…dia dah janji padaku…” jawab aku dengan teriak dan histeris“ Gyet, sabar…ini sudah takdir kita semua terutama kak joe.” Jawab dhieka“ kak Dhieka, gak tau apa yang aku rasakan sekarang…orang yang sayang sama aku sekarang tak ada satupun yang sayang sama aku.”celoteh aku“ Semua sayang sama kamu gyet, aku saja merasa iri sama kamu.” Jawab kak vita“ ini semua tak adil bagi aku……….gak mungkin…..pokoknya aku ingin banget ketemu sama kakak aku, aku ingin ketemu.” Akupun tak terima apa yang terjadi sama aku, aku mengatakan dengan teriak sekencang-kencangnyaAkhirnya seorang suster mendengar jeritan aku dan menghampiri kamar aku dan menanyakan keadaan aku saat itu, suster itu pun langsung memanggil dokter dan langsung memberi suntikan obat bius kepada aku. Dan kata Dokter, aku sedang mengalami stress berat dan shock apa yang terjadi dengan saat ini.Setelah aku diberi obat bius, akupun lupa setelah apa yang terjadi saat itu. Beberapa jam kemudian akupun siuman dari obat bius, tapi aku tak histeris lagi. Aku hanya melihat apa yang ada didepan mataku sekarang, aku menghiraukan orang-orang yang berdiri disamping kanan dan kiriku. Disitu aku tak berkata satu katapun, aku hanya diam dengan pandangan kosong. Airmataku ini terus-menerus keluar dari mataku tanpa henti-hentinya sambil mengucapkan suatu kata dalam hatiku :“ Tuhan…. Apa kesalahan aku sehingga kau ambil jiwa dan semangat aku, kau ambil kakak yang aku sayangi, aku merasa kalau aku tak pantas tuk memilikinya. Jika Kau bisa kembalikan dia padaku, aku rela menukar apa yang aku miliki meskipun itu nyawa aku tuhan. Kembalikan kepada aku.”Hanya kata itu yang selalu teringat dalam hati aku, aku tak henti-hentinya mengucapkan kata itu. Kak Dhieka tak tega melihat aku menangis dengan termenung. Kak dhieka membisikan kata sesuatu ke telinga aku dengan begitu dekatnya.“gyet, kau harus tegar, kak joe pasti sedih melihat kamu begitu. Jika kamu sayang sama dia, kamu harus tegar dan tabah menerima semua keadaan ini.”Aku pun hanya menjawab satu kata dengan pandangan kosong,” aku hanya ingin kak Joe.” Kak dhieka pun langsung sedih melihat aku atas jawaban aku. Sampai-sampai kak dhieka berpikir kalau aku bukanlah aku yang dulu yang manja, egois dan tak pernah mau ngalah. Kak dhieka tak ingin lihat aku lebih stress lagi, sehingga, dia selalu ngajak aku bicara tentang semuanya yang bisa buat aku gembira.“Gyet, kamu ingat saat kita pergi ke pantai pada waktu malam hari, disitu kamu ceria banget. Dan kamu juga ingin menjadi bintang yang terang dimalam hari. Saat itu akupun menjawab kalau kamu sudah jadi bintang saat ini, dan kamu masih ingat kan, apa terjadi selanjutnya?” tanya kak dhieka“ Ya aku masih ingat, saat itu aku ingin sekali jadi bintang yang terang, yang selalu buat orang bahagia dan gembira.” Jawab aku“Tapi sekarang kamu bintang yang sinarnya makin lama semakin hilang dan redup, pada bintang yang aku temukan saat itu.” Tanya kak dhieka“Aku bukanlah bintang, aku hanya seorang manusia, yang dimana manusia ini tak punya cahaya terang untuk hidupnya. Manusia yang bodoh, manusia yang tak tau apa yang semestinya dilakukan.” Jawab aku dengan meneteskan airmata serta patah semangat.“Kata siapa kamu adalah manusia yang bodoh, manusia yang tak punya cahaya terang. Justru kamulah cahaya untuk aku. Semangat kamu, keceriaan kamu, senyuman kamu itulah cahaya kamu. Dimana semuanya itu?” tanya kak dhieka“Semua itu ada dan bisa aku lakukan karena kak joe, tanpa dia hidup aku semangat sekalipun cahaya aku pun akan hilang seiring dengan tak adanya kak joe.” Jawaban aku“ aku tanya tuk sekali lagi, Apa kamu sayang sama kak joe?” tanya kak dhieka“Tanpa diucapakan dan tanpa dibilang, aku begitu sangat sayang dan sayang sama kak joe.” Jawab aku“ Trus apa kamu pikir, kamu lakuin ini, kak joe akan senang melihat perilaku kamu saat ini? Kalau boleh aku tebak, dia pasti sedih.” Tanya kak dhieka“Tapi dia tahu apa yang aku inginkan saat ini, aku hanya ingin kak Joe ada didepan aku.” Jawab akuKak dhiekapun lelah dengan sikap aku, dia begitu tak kuat menahan kesedihan atas diri aku dan akhirnya dia meneteskan airmatanya, dan aku melihat kak dhieka meneteskan airmtanya.“Kenapa kakak menagis?”tanya kau“Aku sedih lihat kamu seperti ini…sama seperti kak joe pasti sedih lihat kamu seperti ini.”tanya kak dhieka“Kakak jangan sedih ya, jika kakak sedih terus siapa yang jaga orang tua kita tersenyum dan buat bahagia.” Jawab akuBeberapa menit kemudian, akupun seolah-olah pernah mendengar ucapan seperti itu,yaitu kata bahagia,akupun bingung dengan kata itu. Bahagia,bahagia…kata itu sering sekali ada dipikiran aku. Dengan kebingunan ini, akupun hilang kendali terhadap diri aku dan mulai histeris lagi serta trus mengucapkan, aku ingin bahagia bersama kak joe, aku ingin bahagia.”Dengan Susana yang seperti itu, akhirnya seorang suster menghampiri ruang rawat aku, dan sekali lagi, untuk menenangkan diri aku ini, aku harus diberikan suntikan obat bius tapi aku menolak dan berkata kalau aku ini tak apa-apa, aku tak ingin obat itu tapi aku hanya ingin bahagia. Dan suster itu pun berkata juga, obat ini akan buat kamu bahagia dan tenang. Akupun tetap saja tak mau dengan obat itu tapi susterpun tak kuasa memegang diri aku yang selalu berontak dan suster itupun langsung meminta bantuan ayah dan ibu tuk memegang diri aku, seolah-olah aku ini tak sehat yang harus diberikan obat setiap satu jam. Dengan pegangan yang kuat, akhirnya obat bius itu pun mau tak mau sudah aku rasakan didalam tubuh aku, detik demi detik diri aku lemas dan merasa sangat capek dan akupun tertidur dengan lelap.Setelah aku tertidur lelap dengan obat bius, maka Kak dhieka pun menemani aku disamping aku serta menenangkan aku. Aku pun merasa sentuhan kak dhieka meskipun aku masih tertidur. Sentuhan itu aku rasakan sangat nyaman banget dan seolah-olah mengatakan kesedihan dan kebingungan, akhirnya aku meneteskan airmata aku dan kak hdieka pun menghapus airmata aku tersebut serta mencium keningku. Aku merasakan bahagia.Tak Lama kemudian, aku terbangun dari tidur aku tapi aku tenang saat itu, aku tak histeris lagi. Aku pun sangat sadar kalau keaadan ini harus aku terima dengan kuat dan tegar. Secara tiba-tiba kak dhieka mengatakan sesuatu kepada aku, “Gyet, kamu harus kuat dan tegar akan semua ini. Ini jalan terbaik bagi kamu menurut Tuhan.”Aku pun langsung menjawab dengan kata singkat, “ Ya… aku harus kuat”Selang berapa menit, akupun tau apa yang harus aku lakukan saat ini setelah mendengar ucapan kak dhieka. “Ya, kak aku harus kuat dan tegar tuk hadapi semua ini, karena aku harus jaga orang tua aku dan adek aku.” Aku berkata dalam hati kecilku. Beberapa menit kemudian, aku meminta sesuatu pada ibu,ayah dan adek.“Bu, aku ingin melihat makam kak joe. Anterin aku ya bu!” tanya aku“Ibu pasti anterin kamu gyeta. Tanpa kamu mintapun, ibu akan anterin kamu ke makam kak joe, tapi setelah kamu sembuh ya!” jawab ibu“ Ya bu, aku pasti sembuh.” Sahut aku“Alhamdulilah kamu sekarang sudah ikhlas terima semuanya.”jawab ibu“ Ya , karna aku yakin ini terbaik untuk aku, dan aku yakin tuhan ada didiri aku saat ini.” Jawab aku

0 komentar: